Kamis, 04 April 2013

TUGAS 1 BAHASA INGGRIS 2

EXERCISE A (SKILL 1-2) No. 1

1. In the morning after the concert was tired.

The sentence is wrong (W). it’s already has a verb (tired) and extra verb (was), but there's no subject. The concert is not Subject, it is object of preposition of after. To be correct it need a verb like he, she or it.
In the morning after the concert she was tired.

EXERCISE B (SKILL 1-2) No. 3

3. The tall green trees along the road.

The sentence is wrong (W). because there's no verb in this word. that word need verb are after word trees.
The tall green trees are along the road.


TOEFL EXERCISE (SKILL 1-2) NO. 4

4. In 1867,_________ Alaska from the russians for $7.2 million

A.    Purchased the united states                         C.    The united states purchase of

B.    to purchase the united states                       D.    the united states purchased



From the analysis of the response, it can be concluded the answer (D) the united states purchased is the correct answer could complete the sentence.



Senin, 29 Oktober 2012

Pengertian Good Corporate Governance

Pengertian Good Corporate Governance

Corporate Governance merupakan struktur dan proses yang digunakan oleh organ korporasi untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas korporasi guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Berikut dibawah ini adalah yang menguasai GCG

- Dewan Komisaris,
- Direksi,
- Corporate Secretary,
- Komite Audit,
- Komite GCG,
- Bagian Legal dan Compliance,
- Internal Audit perusahaan BUMN & Swasta,
- Dana Pensiun,
- Yayasan/Koperasi,
- Dan siapapun yang hendak mengimplementasikan GCG.

Prinsip-prinsip dalam Good Corporate Governance adalah sebagai berikut :


1. Transparasi
    Yaitu mengelola perusahaan secara transparan dengan semua stake holder (orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan aktivitas perusahaan). Di sini para pengelola perusahaan harus berbuat secara transparan kepada penanam saham, jujur apa adanya dalam membuat laporan usaha, tidak manipulatif. Keterbukaan informasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan relevan.

2. Accountability

    Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi-fungsi dasar setiap bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan tanggung jawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan perusahaan.
3. Responsibility
    Yaitu menyadari bahwa ada bagian-bagian perusahaan yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Di sini perusahaan harus memperhatikan amdal, keamanan lingkungan, dan kesesuaian diri dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat. Perusahaan harus apresiatif dan proaktif terhadap setiap gejolak sosial masyarakat dan setiap yang berkembang di masyarakat.
4. Independensi

     Yaitu berjalan tegak dengan bergandengan bersama masyarakat. Perusahaan harus memiliki otonominya secara penuh sehingga pengambilan-pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan otoritas yang ada secara penuh. Perusahaan harus berjalan dengan menguntungkan supaya bisa memelihara keberlangsungan bisnisnya, namun demikian bukan keuntungan yang tanpa melihat orang lain yang juga harus untung. Semuanya harus untung dan tidak ada satu pun yang dirugikan.
5. Fairness

     Yaitu semacam kesetaraan atau perlakuan yang adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya terhadap stake holder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan harus membuat sistem yang solid untuk membuat pekerjaan semuanya seperti yang diharapkan. Dengan pekerjaan yang fair tersebut diharapkan semua peraturan yang ada ditaati guna melindungi semua orang yang punya kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis kita.

Contoh Kasus : 

     Runtuhnya ekonomi Indonesia pada tahun 1997 merupakan ledakan dari penyakit ekonomi yang mengabaikan etika dan good corporate governance dalam perekonomian. Sebelum krisis, perekonomian Indonesia dibangun Soeharto dengan konsep trickle down effect (menetes ke bawah) artinya hanya membuka lebar akses kredit bagi pengusaha besar dan meneteskan segelintir kue untuk rakkyat (UKM). Kenyataan ini tidak memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat. Kekayaan hanya bertumpu pada segelintir orang yakni keluarga cendana dan kroninya. Rakyat merasa ditindas dan diacuhkan hak-haknya. Maka tak heran ketika krisis moneter melanda Indonesia lah yang terhempas paling keras dan hingga saat ini belum bisa bangkit.

Analisis : 
    Menurut saya indonesia masih belum terlalu paham dengan konsep good corporate governance, jadi masih banyak perusahaan yang belum menerapkan peraturan tersebut. Apalagi dengan apa yang diterapkan oleh bpk. soeharto pada jamannya hal ini yang membuat rakyat biasa dimanja tetapi mereka tidak tahu apa yang sebenernya terjadi, hal ini juga yang membuat rakyat indonesia masih terpuruk sampai sekarang masih belum bisa bangkit jika terjatuh. Sebaiknya peraturan ini lebih disosialisasikan lagi agar banyak pihak yang mengerti dengan peraturan ini.


Sumber                      :     -  digilib.petra.ac.id
                                       - google.com

Senin, 15 Oktober 2012

Analisis iklan pepsodent

Setelah saya melihat dan meninjau iklan pepsodent dalam episode pepsodent 21 hari SM*SH

Analisis saya terhadap iklan ini adalah sebagai berikut menurut saya iklan ini dalam sisi promosi cukup menarik perhatian para masyarakat yang melihat iklan ini karena dalam iklan ini dibuat cukup menarik dengan adanya musik dalam iklan ini, dan di dalam iklan ini juga dibintangi oleh grup boyband sm*sh yang saat ini cukup terkenal di mata masyarakat. Pesan yang ditampilkan dalam iklan juga bisa dibilang cukup singkat karena hanya beberapa detik saja tentu saja masyarakat yang melihat iklan ini pun tidak bosan karena tidak terlalu lama. Namun ada beberapa kekurangan juga dalam iklan ini selain durasinya yang tidak terlalu lama, tujuan dari iklan juga tidak terlihat terlalu jelas antara ingin melakukan promosi produk atau hanya ingin menyampaikan pesan tentang sehatnya jika sikat gigi. Dan ending dari iklan juga kurang menjelaskan secara detail karena diakhiri dengan cepat

Senin, 08 Oktober 2012

Tugas kedua softskill etika bisnis

Analisis atau ringkasan acara kick andy episode "lawan korupsi jangan melempem"

Pendidikan anti korupsi diterapkan atau diselenggarakan di smp kanisius kudus dengan berbagai cara contohnya adalah sebagai berikut :

- Warung kejujuran : warung yang dimana transaksinya dilakukan dengan cara mengambil makanan sendiri dan membayar makanan yang sudah diambil, hal ini dilakukan untuk memberi kesadaran siswa siswi smp kanisius kudus untuk menerapkan kejujuran dalam setiap harinya. 

- Telepon kejujuran : tahun 2006 smp kanisius kudus menyediakan hp cdma dan gsm ditata usahanya, telepon kejujuran ini diadakan untuk mengantisipasikan para siswa untuk tidak membawa hp ke sekolah. walau pada awalnya saldo pulsa yang tersedia selalu habis karena ada beberapa siswa yang tidak jujur tetapi sekolah kanisius tetap mengadakan telepon kejujuran ini.

- Menciptakan permainan ular tangga : Basuki menerapkan bahwa tangga adalah nilai-nilai yang positif, anak - anak bisa bermain sekaligus belajar dalam permainan ular tangga ini juga  diberi gambar yang menarik seperti apabila jatuh digambar perampok maka akan meluncur ke penjara.

Basuki sugita juga mengungkapkan pada tahun 2007 siswa smp kanisius kudus menerapkan siswa - siswinya tidak membawa motor ke sekolah sebab sekitar 40 siswa kanisius membawa motor ke sekolah dan pihak sekolah memberikan peraturan bahwa hanya siswa yang mempunyai sim yang dapat membawa motor. Namun uniknya keesokan harinya semua siswa tersebut mempunyai sim, jadi pihak sekolah membuat  peraturan baru bahwa siswa yang membawa motor hanya siswa yang mempunyai sim yang datanya sesuai ijazah sd dan akhirnya tidak ada lagi siswa yang membawa motor ke sekolah.

Basuki juga  menambahkan bahwa seharusnya orang tua tidak memalsukan identitas anaknya sendiri dia pun memberi pelajaran agar orang tua lebih selektif dalam memberikan izin. Basuki juga menambahkan pendidikan anti korupsi harus diajarkan dari playground agar anak - anak mengerti dari usia dini tentang perilaku anti korupsi.


Orang - orang yang melakukan perlawanan  terhadap kejahatan korupsi dengan cara mereka masing - masing.

Siswa kelas 3 smp negeri 2 bandung fahma waluya menciptakan sebuah permainan anti korupsi games (raid the rats). Dia berhasil membuat terobosan menarik dalam tekhnologi dan informasi. Games ini memberikan pelajaran penting pada anak - anak yang memainkannya untuk mengenal sifat koruptor dan game ini tidak melepas budaya indonesia dengan musik saung angklung udjo. 
Pesan kuat yang ada dalam game ini adalah kalo ada orang yang tidak peduli dengan korupsi atau tidak peduli yang tidak tahu malu melakukan korupsi coba pikirkan keluarganya, anaknya , ibu bapaknya.



Sumber : youtube.com = kick andy episode 5 oktober 2012

Senin, 01 Oktober 2012

Acara Adat Ngaben Umat Hindu Bali



A. PENGERTIAN


Ngaben secara umum didefinisikan sebagai upacara pembakaran mayat, kendatipun dari asal-usul etimologi, itu kurang tepat. Sebab ada tradisi ngaben yang tidak melalui pembakaran mayat. Ngaben sesungguhnya berasal dari kata beyaartinya biaya atau bekal, kata beya ini dalam kalimat aktif (melakukan pekerjaan) menjadi meyanin. Kata meyanin sudah menjadi bahasa baku untuk menyebutkan upacara sawa wadhana. Boleh juga disebut Ngabeyain. Kata ini kemudian diucapkan dengan pendek, menjadi ngaben.


Tempat untuk memproses menjadi tanah disebut pemasmian dan arealnya disebuttunon. Tunon berasal dari kata tunu yang berarti membakar. Sedangkan pemasmianberasal dari kata basmi yang berarti hancur. Tunon lain katanya adalah setra atausema. Setra artinya tegal sedangkan sema berasal dari kata smasana yang berarti Durga. Dewi Durga yang bersthana di Tunon ini.





B. DASAR HUKUM


Ngaben merupakan salah satu upacara adat Umat Hindu yang masuk ke dalam ruang lingkup upacara Pitra Yajna. Dimana yang dimaksud dengan Pitra Yajna adalah persembahan suci kepada leluhur. Pitra Yajna berasal dari kata Pitr yang artinya leluhur, yajna yang berasal urat kata yaj yang berarti berkorban. Leluhur dimaksud adalah Ibu Bapak, kakek, buyut, dan lain-lain yang merupakan garis lurus ke atas, yang menurunkan kita. Kita ada karena ibu dan Bapak. Ibu dan Bapak ada karena Kakek dan Nenek, begitu seterusnya. Jadi kita ada atas jasa mereka. Kita telah berhutang kepada mereka. Hutang kepada leluhur disebut Pitra Rna. Hutang ini harus dibayar, membayar utang kepada leluhur dengan melaksanakan pitra yajna. Jadi pitra yajna merupakan suatu pembayaran hutang kepada leluhur. Hal inilah yang menjadi dasar hukum dari pada Pitra Yajna itu.


Upacara menghormati leluhur dalam Agama Hindu di kenal dengan istilah Sradha. Hal ini dijelaskan dalam Menawa Dharma Sastra sebagai berikut : “Upacara Pitra Yajna yang harus kamu lakukan Hendaknya setiap harinya melakukan sraddha dengan mempersembahkan nasi atau dengan air dan susu, dengan umbi-umbian . Dan dengan demikian Ia menyenangkan para leluhur.” (M.D.S.I.82).


C. JENIS - JENIS NGABEN SEDERHANA


1. Mendhem Sawa


Mendhem sawa berarti penguburan mayat. Di muka dijelaskan bahwa ngaben di Bali masih diberikan kesempatan untuk ditunda sementara, dengan alasan berbagai hal seperti yang telah diuraikan. Namun diluar itu masih ada alasan yang bersifat filosofis lagi, yang didalam naskah lontar belum diketemukan. Mungkin saja alasan ini dikarang yang dikaitkan dengan landasan atau latar belakang filosofis adanya kehidupan ini. Alasannya adalah agar ragha sarira yang berasal dari unsur prthiwi sementara dapat merunduk pada prthiwi dulu. Yang secara ethis dilukiskan agar mereka dapat mencium bunda prthiwi. Namun perlu diingatkan bahwa pada prinsipnya setiap orang mati harus segera di aben. Bagi mereka yang masih memerlukan waktu menunggu sementara maka sawa (jenasah) itu harus di pendhem (dikubur) dulu. Dititipkan pada Dewi penghuluning Setra (Dewi Durga).



2. Ngaben Mitra Yajna



Berasal dari kata Pitra dan Yajna. Pitra artinya leluhur, yajna berarti korban suci. Istilah ini dipakai untuk menyebutkan jenis ngaben yang diajarkan pada Lontar Yama Purwana Tattwa, karena tidak disebutkan namanya yang pasti. Ngaben itu menurut ucap lontar Yama Purwana Tattwa merupakan Sabda Bhatara Yama. Dalam warah-warah itu tidak disebutkan nama jenis ngaben ini. Untuk membedakan dengan jenis ngaben sedehana lainnya, maka ngaben ini diberi nama Mitra Yajna.


Pelaksanaan Atiwa-atiwa / pembakaran mayat ditetapkan menurut ketentuan dalam Yama Purwana Tattwa, terutama mengenai upakara dan dilaksanakan di dalam tujuh hari dengan tidak memilih dewasa (hari baik).


3. Pranawa


Pranawa adalah aksara Om Kara. Adalah nama jenis ngaben yang mempergunakan huruf suci sebagai simbol sawa. Dimana pada mayat yang telah dikubur tiga hari sebelum pengabenan diadakan upacara Ngeplugin atau Ngulapin. Pejati dan pengulapan di Jaba Pura Dalem dengan sarana bebanten untuk pejati. Ketika hari pengabenan jemek dan tulangnya dipersatukan pada pemasmian. Tulangnya dibawah jemeknya diatas. Kemudian berlaku ketentuan seperti amranawa sawa yang baru meninggal. Ngasti sampai ngirim juga sama dengan ketentuan ngaben amranawa sawa baru meninggal, seperti yang telah diuraikan.



D. PEMBAGIAN NGABEN BERDASARKAN CARANYA


1. Ngaben Langsung


Ngaben Langsung Artinya, Upacara ini langsung dilakukan setelah orang itu meninggal. Ini biasanya dilakukan bagi mereka yang boleh dikatakan mampu untuk urusan ekonominya. Pada umumnya upacara ngaben dari persiapannya membutuhkan waktu yang agak lama, minimal kira-kira 10 hari, itupun jika “hari baik” berdasarkan hitungan kalerder Bali sudah dapat ditentukan / dipilih. Sementara itu biasanya mayat dari orang yang meninggal akan diawetkan terlebih dahulu, baik dengan cara pembekuan (es), atau dengan zat kimia lainnya.


2. Ngaben Massal (ngerit)

Seperti namanya ngaben masal dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang. Di masing-masing desa di Bali biasanya mempunyai aturan tersendiri untuk acara ini. Ada yang melakukan setiap 3 tahun sekali, ada juga setiap 5 tahun dan mungkin ada yang lainnya. Bagi masyarakat yang kurang mampu, ini adalah pilihan yang sangat bijaksana, karena urusan biaya, sangat bisa diminimalkan. Biasanya mereka yang mempunyai keluarga meninggal dunia, akan di kubur terlebih dulu. Pada saat acara ngaben masal inilah, kuburan itu digali lagi untuk mengumpulkan sesuatu yang tersisa dari mayat tersebut. Sisa tulang atau yang lain, akan dikumpulkan dan selanjutnya dibakar.


Prosesi upacara ngaben selanjutnya, setelah pembakaran mayat, abunya kemudian dibuang ke laut. Dilanjutkan dengan upacara penjemputan arwah di laut tersebut, sebelum akhirnya ditempatkan di pura keluarga masing-masing. Disinilah biasanya seperti dijelaskan dihalaman lain tentang pura keluarga masyarakat hindu di Bali, disamping fungsinya untuk memuja tuhan juga untuk memuja para leluhurnya.



ANALISIS ATAU KESIMPULAN :


- Ngaben adalah upacara pemberian beya atau bekal bagi roh untuk kembali kepada asalnya, dan pembakaran mayat, tawulan atau awak-awakan Sawa (jenasah) untuk mempercepat proses kembalinya unsur Panca Maha Bhuta ke asalnya.


- Upacara ngaben dilandasi oleh pemikiran akan hakekat kehidupan sebagai manusia, yang berasal dari Tuhan untuk kembali kepada Tuhan.


- Ngaben adalah merupakan swadharma pretisantana untuk menunukkan rasa bakti yang mendalam terhadap leluhurnya.













SUMBER : - GOOGLE.COM


                    - WORDPRESS.COM




Kamis, 07 Juni 2012

Tingkat Internet Banking Bank Permata

PT Bank Permata Tbk meningkatkan layanan berbasis tekhnologi PermataNet dan PermataMobile. Pengguna layanan internet banking PermataNet dari Bank Permata melonjak hingga tiga kali lipat sejak Januari hingga Mei 2012. Pada Januari 2012 jumlah pengguna PermataNet hanya 10 ribu sementara di Mei 2012 jumlahnya mencapai 30 ribu. Dan diharapkan pengguna dapat meningkat menjadi lebih dari 100.000 hingga akhir tahun. Dari sisi transaksi, PermataMobile naik 79 persen dari 134.162 transaksi per Maret 2011 menjadi 240.324 pada periode yang sama tahun ini.


Keunggulan Artikel ini : - Artikel ini berisi informasi yang cukup padat 
                                    - Artikel terdapat angka yang menunjukkan kenaikan yang ada
                                    - Artikel ini tidak terlalu panjang jadi pembaca di koran akan tertarik membacanya


Kelemahan Artikel ini : - Artikel ini kurang menjelaskan tentang kenaikan yang terjadi di perusahaannya
                                   - Angka - Angka di artikel ini juga tidak sepenuhnya menjelaskan kenaikan 
                                   - Artikel ini tidak disertai detail tentang kenaikan yang terjadi



Saran                     :  

- Sebaiknya artikel ini menjelaskan lagi secara lebih rinci tentang kenaikan apa yang    terjadi di dalam artikel ini sehingga para pembaca mengetahui dengan jelas kenaikan yang terjadi.

- Sebaiknya artikel ini juga disertai dengan kurva angka kenaikan sehingga pembaca mengetahui dengan jelas setiap kenaikan yang terjadi.

  



                                                                                                              SUMBER : INDOPOS

Minggu, 20 November 2011

Tugas 3 perilaku konsumen

Faktor - faktor yang menentukan pemilihan produk yang dilihat dari faktor budaya, sosial , dan psikologi.

1. faktor budaya :

A. Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya
sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian
besar adalah dipelajari.

B. Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih
kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk
perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok
kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah
geografis.

C. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap
kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang
sama.


2. faktor sosial :

A. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang.

B. Keluarga
Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli.

C. Peranan dan Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam
pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status
yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya.


3. faktor psikologi :

A. Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan
itu.

B. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan.
Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya.

C. Belajar
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu
yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia
diperoleh dengan mempelajarinya.

D. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan
sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian (Kotler,
1997 : 153 – 161).




Sumber : google.com